Quantcast
Channel: DRPM UB
Viewing all articles
Browse latest Browse all 711

Diskusi Praktek Pengembangan Unit Intermediasi

$
0
0

Direktorat Jendreral Inovasi Kemenristekdikti bekerjasama dengan Pemerintah Australia yang diwakili oleh The Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO) dalam pengembangan unit intermediasi di perguruan tinggi di Indonesia melakukan kegiatan pembelajaran ke perguruan tinggi yang mengembangkan inovasi lembaga intermediasinya. LPPM Universitas Brawijaya sebagai lembaga yang menangani penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bersama BUNA, Sentra KI, BIW dan BUA untuk hilirisasi produk penelitian, menerima kunjungan dari tim CSIRO, Dikti, Universitas Jember dan Universitas Mataram pada Senin, 12 Februari 2018.

Unit intermediasi merupakan sarana mengkatalissi inovasi dengan mengembangkan tata kelola yang lebih produktif antara universitas berbasis litbang dan perusahaan serta industry yang dapat menggunakan litbang perguruan tinggi. Ristekdikti saat ini memulai membangun unit intermediasi di seluruh universitas di Indonesia. Unit Intermediasi di Universitas Brawijaya dianggap mapan dan matang dan beroperasi baik sebagai PTBLU. Ini memberikan kesempatan bagi peserta studi banding yakni RistekDikti, Universitas Mataram, CSIRO, dan Universitas Jember untuk belajar dari pengelaman Universitas Brawijaya mengenai bagaimana merintis, mengeoperasikan unit tersebut serta berkesinambungan dalam hal pengelolaannya.

Dalam studi banding ini KKJF Bidang Penelitian: Dr. Sugiono, Direktur Badan Usaha Akademik (BUA): Prof Gugus, Direktur Badan Usaha Non Akademik (BUNA): Dr. Anthon, Ketua Sentra KI: Dr. Purwadi, Ketua Project ARISA: Prof. Hendrawan, dan Tim Badan Inkubator Wirausaha (BIW): Dr. Anang Lastriyanto, memberikan presentasi mengenai pengembangan unit intermediasi yang ada di Universitas Brawijaya yang dilanjutkan dengan diskusi. Presentasi dan diskusi ini diharapkan dapat mengembangkan pedoman untuk Ristekdikti dalam membantu Perguruan Tinggi mendirikan unit intermediasi. Melalui sebuah proyek yang didanai oleh Pemerintah Australia yang disebut ARISA, selain melakukan kunjungan ke Universitas Brawijaya, RISTEKDIKTI beserta tim melakukan studi banding ke unit lain yaitu: Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Gajah Mada.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 711

Trending Articles