Program Doktor Mengabdi merupakan program yang diluncurkan Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Moh. Bisri, dalam meningkatkan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga yakni pengabdian kepada masyarakat. Dalam program ini, Dosen Universitas Brawijaya yang bergelar doctor dituntut untuk dapat memberikan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuninya. Jumlah kegiatan program doktor mengabdi yang diluncurkan tahun 2017 ini sebanyak 72 judul dengan mengucurkan dana 4 Milyar rupiah dari dana PNBP Universitas Brawijaya.
Pada Selasa, 13 Februari 2018, Ketua Program Doktor Mengabdi dengan judul Kampung Biogas yang berlokasi di Kelurahan Purwantoro, Dr. Moch. Sasmito Djati, memilih kegiatan pengembangan digester biogas di Sanan ini dengan melihat potensi penggunaan limbah tempe yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan biogas. Kepala Pemerintahan Kelurahan Purwantoro, Moch Hadi, MAP, menyambut baik kegiatan ini dengan harapan bahwa Universitas Brawijaya dapat pula mengabdi di RW lain di Kelurahan Purwantoro selain RW 15 yang merupakan lokasi Kampung Biogas.
Labih lanjut, dalam meresmikan kampung biogas ini, Prof. Moh. Bisri menyampaikan bahwa pogram kampung biogas ini merupakan salah satu dari program doctor mengabdi yang telah dilaksanakan sampai ke wilayah perbatasan Malaysia. Harapannya bahwa Universitas Brawijaya mampu memberikan manfaat untuk masyarakat utamanya di daerah sekitar kampus, seperti keberhasilan sumur injeksi yang telah beliau gagas.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Brawijaya (LPPM UB) sebagai pengelola kegiatan program doctor mengabdi ini berharap agar program ini dapat dilanjutkan di tahun berikutnya untuk menunjang peningkatan kinerja lembaga.