Sesuai dengan misinya dalam mendorong riset strategis dan/atau inovatif yang implementatif dan menciptakan nilai tambah melalui pendanaan riset, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan Republik Indonesia mengadakan seleksi pendanaan Riset Inovatif Produktif (Rispro) Invitasi Tahun 2019 dengan tema Farmasi dan Alat Kesehatan. LPDP bekerjasama dengan LPPM UB mengadakan sosialisasi pendanaan tersebut pada Kamis, 24 Januari 2019 di Gedung Layanan Bersama lt. 10.
Dalam membuka acara ini, Ketua LPPM UB, Dr. Bambang Susilo menyampaikan kepada para peneliti yang hadir agar bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk berkonsultasi kepada direksi LPDP yang kebetulan merupakan alumni Universitas Brawijaya, Plt. Kadiv Pelayanan Riset dan Rehabilitasi LPDP, Bpk. Diki Chandra Setiawan, terkait pendanaan riset non APBN yang ditawarkan LPDP. “Pendanaan riset dari LPDP ini sangat prestige dengan dana yang disediakan cukup besar sehingga sangat mendukung untuk pengaplikasian riset” papar Dr. Bambang Susilo, yang juga merupakan reviewer akademis beasiswa LPDP.
Hal-hal yang diinformasikan oleh Bpk. Diki Chandra Setiawan diantaranya 1) Profil dan pengelolaan dana LPDP, 2) Karakteristik Pendanaan Rispro Kompetisi dan Inovasi 3) Sistematika penulisan proposal dan pelaporan dan 4) Kontribusi Rispro dalam mendorong inovasi nasional.
Selanjutnya untuk memperdalam mengenai paparan sistematika penulisan proposal, LPDP mendatangkan Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Prof. Tien R. Muhtadi, selaku reviewer LPDP untuk menjelaskan detil teknik penulisan proposal lengkap dengan format penulisan dan penjelasan terkait jenis dan fokus pendanaan Rispro.
Pada akhirnya, LPDP mengundang para peneliti di Universitas Brawijaya untuk turut aktif mendorong inovasi bangsa dengan mengirimkan proposal penelitian unggulan bertema Riset dan Pengembangan Farmasi dan Alat Kesehatan melalui link https://www.lpdp.kemenkeu.go.id/rispro/ mulai 1 Februari 2019 sd 10 April 2019.